Perlindungan Terhadap Kelas Menengah dan Pekerja Informal melalui Kebijakan Publik, dan Dukungan Strategi Komunikasi Terarah

Perlindungan Terhadap Kelas Menengah dan Pekerja Informal melalui Kebijakan Publik, dan Dukungan Strategi Komunikasi Terarah

AsiaPR

Di tengah dinamika perekonomian Indonesia, masyarakat kelas menengah sering dianggap sebagai motor penggerak pertumbuhan. Namun, banyak dari mereka yang bekerja di sektor informal, yang cenderung rentan dan tidak terjamin. Sektor ini mencakup berbagai jenis pekerjaan, mulai dari pedagang kaki lima hingga pekerja lepas, yang sering kali tidak diakui secara resmi. Meskipun mereka tidak terdaftar sebagai miskin, banyak yang hidup di tepi kemiskinan, bergantung pada penghasilan harian yang tidak menentu. Dalam situasi inflasi yang meningkat, mereka sering kali harus berjuang lebih keras untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan dan tempat tinggal.

Hal ini mendapat perhatian khusus dalam diskusi panel ke-20 Prakarsa-  lembaga penelitian dan advokasi kebijakan, “think and do tank”, berbasis organisasi masyarakat sipil di Jakarta-Indonesia,-mengangkat tema Perlindungan Sosial untuk Kelas Menengah dan Sektor Informal, Partner & Strategic Advisor AsiaPR, Ruddy Gobel, menjadi pembicara dan menyampaikan gagasannya mengenai hal tersebut.

Untuk menghadapi tantangan ini, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis melalui kebijakan publik yang efektif. Kebijakan jangka pendek sangat penting untuk memberikan dukungan segera kepada mereka yang paling terdampak. Salah satunya adalah memperluas cakupan bantuan sosial (bansos) untuk mencakup calon kelas menengah, memperluas cakupan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan mempermudah proses pengajuan serta memastikan bahwa penggunaan kredit ini diarahkan ke kegiatan produktif, bukan konsumtif, adalah langkah krusial. Pemerintah juga perlu fokus pada Badan Latihan Kerja (BLK) untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri yang terus berubah. Selanjutnya, memasukkan pekerja di sektor informal ke dalam program jaminan sosial seperti BPJSTK dan BPJS Kesehatan sangat penting untuk memberikan perlindungan serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Langkah-langkah ini juga perlu diimbangi dengan kebijakan jangka panjang yang menjamin keberlanjutan dan stabilitas, seperti roadmap resmi untuk transisi energi Indonesia yang mencakup ketersediaan lapangan pekerjaan baru. Ini akan memastikan pergeseran menuju energi berkelanjutan menciptakan peluang kerja. Selain itu, meningkatkan kesadaran tentang dampak pernikahan dini melalui pendidikan dan kampanye sosial dapat membantu menurunkan angka pernikahan muda, yang sering kali berdampak pada kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi keluarga. Di samping itu, pemerintah harus mempertimbangkan untuk menaikkan cukai rokok guna mengurangi konsumsi, yang menjadi penyumbang inflasi terbesar, sehingga kesehatan masyarakat terjamin dan tekanan inflasi dapat diturunkan.

Agar kebijakan dapat berjalan dengan baik, perlu didukung dengan strategi komunikasi yang terarah

Dalam salah satu podcast (Commbud), Ruddy menyampaikan, agar kebijakan dapat terserap dengan baik oleh masyarakat, komunikasi yang efektif menjadi kunci utama. Untuk itu, pemerintah sebaiknya perlu mengembangkan strategi komunikasi yang jelas dan terarah, termasuk kampanye informasi tentang manfaat dan cara akses program bantuan seperti bantuan sosial dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Melibatkan tokoh masyarakat dan organisasi lokal dalam penyebaran informasi akan memperkuat kepercayaan serta partisipasi masyarakat. Selain itu, membuka saluran umpan balik melalui forum diskusi dan konsultasi publik penting untuk memastikan suara masyarakat didengar, meningkatkan akuntabilitas, dan mendorong keterlibatan aktif. Komunikasi yang transparan dan inklusif akan menciptakan rasa kepemilikan, sehingga upaya mencapai stabilitas dan kesejahteraan jangka panjang dapat terwujud lebih optimal.

Dengan mengimplementasikan dan mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan ini dengan efektif, kita tidak hanya dapat membantu masyarakat kelas menengah dan pekerja informal dalam jangka pendek, tetapi juga menciptakan fondasi yang lebih kuat untuk pertumbuhan dan kesejahteraan jangka panjang. Upaya ini tidak hanya akan meningkatkan stabilitas ekonomi, tetapi juga memperkuat struktur sosial yang ada, menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua lapisan masyarakat.

Penulis: Dzaki Ridwansyah