Bagaimana Cara Efektif Membangun Brand di Era Digital? Yuk Belajar dari Blog Sherlock Holmes
Di era digital seperti saat ini, personal branding adalah salah satu kunci untuk menciptakan reputasi, baik untuk individu, organisasi ataupun perusahaan. Cerita Sherlock Holmes dalam serial populer yang salah satunya ditayangkan di Prime Video memberikan contoh menarik bagaimana publikasi yang tepat dapat menjadikan image seorang detektif swasta menjadi figur publik yang diakui, bahkan dipercaya oleh institusi pemerintah.
Sherlock Holmes, seorang detektif swasta jenius, awalnya hanya dikenal di lingkup kecil kasus yang ia tangani. Namun, perubahan besar terjadi ketika sahabat sekaligus rekannya, Dr. John Watson, mulai mendokumentasikan kasus-kasus Sherlock dalam sebuah blog. Blog tersebut bukan hanya sekadar catatan, tetapi juga menjadi media publikasi yang memperkenalkan keahlian Sherlock ke masyarakat luas.
Tulisan Watson mengenai kasus Sherlock yang menarik dan mendetail berhasil membangun rasa penasaran publik terhadap sosok Sherlock itu sendiri. Akibatnya, media cetak, seperti koran, mulai mengangkat cerita-cerita dan mengungkap sosok portrait Sherlock. Publikasi ini tidak hanya meningkatkan popularitas Sherlock, tetapi juga memperkuat citra profesionalnya sebagai detektif andal. Bahkan, kepolisian dan pemerintah London mulai mempercayainya untuk menangani kasus-kasus besar.
Mengapa Publikasi Penting untuk Personal Branding?
- Meningkatkan Eksposur
Blog Watson adalah platform yang membantu Sherlock menjangkau audiens yang lebih luas. Dalam konteks saat ini, blog, media sosial, atau artikel yang diterbitkan di media online maupun cetak dapat menjadi alat untuk meningkatkan visibilitas seseorang atau perusahaan.
Saat membangun personal brand, beberapa hal yang perlu diperhatikan menurut artikel “Personal Branding In The Digital Age: Why It Matters” di Forbes.com, yaitu: Pertama, penting untuk menampilkan keunikan dari diri Anda, atau ciri khas yang membedakan Anda dengan individu lainnya.
Berikutnya, jelaskan mengenai nilai-nilai apa yang menjadi pegangan Anda. Poin berikutnya yang juga penting dihadirkan, Anda ingin dikenal seperti atau sebagai apa oleh orang lain? Setelah Anda menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, mulailah membuat konten yang mencerminkan personal brand Anda.
- Membangun Kredibilitas
Ketika cerita tentang Sherlock dipublikasikan di media cetak seperti koran, ini menambah legitimasi reputasinya. Dalam dunia nyata, press release atau liputan dari media yang kredibel dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap individu atau brand.
Cision.com dalam artikelnya “Why Press Releases are Still Essential for PR” menyatakan, media dan konsumen memandang siaran pers sebagai sumber data dan informasi yang tepercaya. Di satu sisi,Laporan Khusus Edelman Trust Barometer 2021 mencatat, mayoritas konsumen mengatakan, kepercayaan terhadap merek sangat penting dalam proses keputusan membeli sebuah produk.
- Menarik Perhatian Pihak Terkait
Popularitas Sherlock yang didukung melalui cerita di blog, yang dibumbui dengan menggunakan judul “clickbait” untuk menarik pembaca, serta kisahnya yang terangkat di media kredibel, membuatnya dikenal hingga ke kalangan pemerintah dan kepolisian. Ini adalah contoh nyata bagaimana publikasi dapat membuka peluang baru, baik itu kolaborasi profesional maupun kesempatan bisnis.
Apa Relevansi di Masa Kini?
Cerita Sherlock dan Watson menunjukkan bahwa publikasi, melalui blog, media cetak, maupun platform lainnya, adalah strategi yang efektif untuk membangun personal branding. Dalam konteks profesional, seorang freelancer, pemilik usaha, atau bahkan perusahaan dapat memanfaatkan media untuk menunjukkan keahlian mereka.
Mulailah dengan membangun platform pribadi, seperti blog atau profil di media sosial. Jangan ragu mempublikasikan pencapaian, proyek, atau cerita yang relevan dengan bidang Anda. Jika memungkinkan, manfaatkan press release untuk mendapatkan sorotan dari media yang lebih besar.
Kisah Sherlock Holmes adalah bukti bahwa personal branding yang kuat tidak hanya membantu individu menjadi lebih dikenal, tetapi juga membuka peluang-peluang baru yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Penulis: Giana Nurallyanda